Media massa diimbau tidak menggunakan lagi kata 'tradisi' dalam memberitakan tawuran antara SMA 6 dengan SMA 70.
Imbauan ini disampaikan Kepala sekolah SMA 6, Bulungan, Jakarta Selatan, Kadarwati Mardiutama dalam konferensi pers yang dilakukan siang tadi di SMA 6, Bulungan (Selasa 25/9)
Tawuran antar kedua sekolah yang hanya berjarak 300 meter itu memang kerap sekali pecah. Meski telah berulang kali diadakan aksi damai, koordinasi antara kedua sekolah, hingga akhirnya Senin lalu tawuran antara kedua sekolah itu memakan korban dari SMA 6 yang duduk di kelas X, Alawy Yusianto Putra dengan luka di dada akibat clurit.
"Mari hindari kata tradisi. Kata-kata 'Tradisi tawuran' itu negatif dan harus dihentikan, karena tradisi itu maknanya harus positif," sambungnya lagi.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA